I'm afraid of many things :
Thursday, September 24, 2015
I love you, but ...
I'm afraid of many things :
Wednesday, July 22, 2015
Ketika Hati Sulit Membedakan
Atau kasus lain sepertiku,
Ditengah usaha berpaling dari seseorang, kita bahkan dibuat menoleh lagi. Disaat kita mantap untuk pergi, ada saja hal yang membuat kita harus kembali.
Apakah Tuhan yang membuatnya begitu? Apakah Tuhan yang membuat kita menoleh dan kembali padanya lagi? Apakah itu goresan takdir dari-Nya?
Ataukah aku terlalu geer, merasa Tuhan sedang berusaha menyatukanku dengan orang itu. Merasa bahwa sebenarnya Tuhan tak ingin aku berpisah darinya?
Dimanakah harus kucari petunjuk?
Bagaimana aku mengetahui Tuhan sedang mendekatkan kami atau ini hanya ilusi pribadi?
Karena ketika hati sudah berspekulasi, sesungguhnya segala hal terlihat berpihak pada diri ini. Tak ada batas, tak ada logika yang digunakan. Tak terlihat kenyataannya.
Thursday, August 21, 2014
My Own Stuff!
Just try to make something cool in the middle of my 'no works to do' time. So, how's that? Looks weird? What an amateur designer *lol
Tuesday, August 19, 2014
August, 11th. Late post
Happy 1st anniversary our broken promises. Happy 1st anniversary our fake relationship. Happy 1st anniversary my great mistake : felt in love with you.
Sebelum hari ini, aku selalu bertanya2 apa yang akan terjadi pada kita. Sesekali memikirkan kemungkinan gila layaknya film dan sinetron tv, dimana tiba-tiba cinta kita yang telah hilang, muncul dengan istimewa dan keadaan berubah lebih baik. Tapi sayangnya pikiran itu selalu tertepis dengan mudahnya oleh logikaku. Aku tahu itu sulit terjadi.
Satu hari itu, satu hari di 11 Agustus itupun berakhir dengan hambar. Dia tak menunjukkan diri. Sepertinya dia sudah melupakannya sejak dia pergi meninggalkanku. Tak apa.
Kurasa penantianku pun sudah harus berakhir. Bukan menyerah, namun lebih pada sadar akan realita. Aku adalah masa lalunya -jika ia mengingatku. Dia pun tak bisa aku hadirkan kembali. Itu kesimpulannya.
Apapun yang terjadi hari itu, perlakuanmu padaku, kata-kata manismu, janji-janji yang kita buat berdua, sudah seharusnya dimasukkan dalam kotak dan dikunci untuk selama-lamanya. Lalu aku bisa mengubur kotak itu di padang sahara, atau menenggelamkannya di palung terdalam samudera.
Aku akan berjalan kembali. Menjadikan ingatan tentang dirimu sebagai pemacu untuk menjadikanku lebih menghargai hidup. Untuk mengambil kembali waltu yang terbuang karena menangisimu.
Terimakasih untukmu, selalu.
Semoga kau pun berhasil dengan hidupmu. Aamiin
-written with power from Allah SWT-
August, 11th 2014