Kalau kata orang, ada pertemuan pasti akan disusul dengan perpisahan
Kalau ada awal, pasti ada akhirnya
Begitupun dengan segala cerita, termasuk cinta
Di awal, biasa disebut dengan PDKT alias pendekatan, lalu lanjut ke pacaran, sampai akhirnya berakhir dengan perpisahan, baik itu karena putus, cerai, maupun ditinggal pergi lebih dulu.
Kalau ada awal, pasti ada akhirnya
Begitupun dengan segala cerita, termasuk cinta
Di awal, biasa disebut dengan PDKT alias pendekatan, lalu lanjut ke pacaran, sampai akhirnya berakhir dengan perpisahan, baik itu karena putus, cerai, maupun ditinggal pergi lebih dulu.
Seringkali, orang sulit menerima proses itu
Kebanyakan dari mereka sangat menggebu-gebu di tahap PDKT dan pacaran, tapi disaat mereka harus menelan kepahitan karena perpisahan, tak jarang hal-hal buruk dilakukan.
Nangis darah -walau nggak keluar darahnya nih-, nguntitin si belahan jiwa terus-terusan karena nggak terima diputusin, ngfitnah sana sini, bahkan yang paling gila dan o'on, ada orang yang mau rela mati buat cintanya. Padahal, sekarang kalaupun kita mati, kita juga nggak akan dapat cinta itu kan? Dipikirnya si pujangga bakal nyusulin bunuh diri gitu? Mereka mungkin akan menyayangkan apa yang kita lakukan, menangisi kepergian kita, bahkan juga ikut frustasi. Tapi itu nggak akan lama, mereka akan bangkit suatu saat nanti, dan kita? Menyesal tanpa bisa berbuat apa-apa.
Gue, bisa jadi merupakan salah satu korban dari perpisahan. Korban putus cinta.
Tapi jangan salah, gue nggak frustasi. Juga nggak stres mikirin itu. Gue bahkan terkesan lega, karena yang ada dipikiran gue setelah kita putus itu, bukan rasa sakit yang kita rasakan, tapi kebahagiaan yang udah kita alami beberapa bulan sebelumnya. Itu bikin gue ngerasa bangga dan pergi jauh dari rasa nggak terima.
Mungkin memang seharusnya, kita para korban cinta, nggak perlu takut untuk putus dan patah hati. Kalau ada diantara loe semua yang takut untuk sakit, gue saranin lebih baik kalian nggak usah jatuh cinta.
Cinta itu penuh warna lagi, nggak ada cinta yang isinya cuma bahagia. Pasti ada saat-saatnya kita bisa galau. So, don't worry to fall in love with someone. Maybe, it can't make your life perfect, but trust me your life is gonna be great and unforgotten because of love and faith.
Kebanyakan dari mereka sangat menggebu-gebu di tahap PDKT dan pacaran, tapi disaat mereka harus menelan kepahitan karena perpisahan, tak jarang hal-hal buruk dilakukan.
Nangis darah -walau nggak keluar darahnya nih-, nguntitin si belahan jiwa terus-terusan karena nggak terima diputusin, ngfitnah sana sini, bahkan yang paling gila dan o'on, ada orang yang mau rela mati buat cintanya. Padahal, sekarang kalaupun kita mati, kita juga nggak akan dapat cinta itu kan? Dipikirnya si pujangga bakal nyusulin bunuh diri gitu? Mereka mungkin akan menyayangkan apa yang kita lakukan, menangisi kepergian kita, bahkan juga ikut frustasi. Tapi itu nggak akan lama, mereka akan bangkit suatu saat nanti, dan kita? Menyesal tanpa bisa berbuat apa-apa.
Gue, bisa jadi merupakan salah satu korban dari perpisahan. Korban putus cinta.
Tapi jangan salah, gue nggak frustasi. Juga nggak stres mikirin itu. Gue bahkan terkesan lega, karena yang ada dipikiran gue setelah kita putus itu, bukan rasa sakit yang kita rasakan, tapi kebahagiaan yang udah kita alami beberapa bulan sebelumnya. Itu bikin gue ngerasa bangga dan pergi jauh dari rasa nggak terima.
Mungkin memang seharusnya, kita para korban cinta, nggak perlu takut untuk putus dan patah hati. Kalau ada diantara loe semua yang takut untuk sakit, gue saranin lebih baik kalian nggak usah jatuh cinta.
Cinta itu penuh warna lagi, nggak ada cinta yang isinya cuma bahagia. Pasti ada saat-saatnya kita bisa galau. So, don't worry to fall in love with someone. Maybe, it can't make your life perfect, but trust me your life is gonna be great and unforgotten because of love and faith.
0 komentar:
Post a Comment