Pengampunan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), memiliki makna pembebasan dari hukuman atau tuntutan. Bisa dibilang sinonim dari pe'maaf'an -aku tidak tahu kata yang benar bagaimana- yang berarti proses, cara, perbuatan memaafkan. Tapi sekarang aku bukan mau memberikan pelajaran tentang sejarah pengampunan dan tetek bengeknya. Aku hanya ingin berbagi pendapat tentang bagaimana pengampunan di masa sekarang.
Saat ini pengampunan atau pemaafan banyak sekali diminta dan diberikan. Bukan hanya dari Tuhan, tapi juga dari sesama manusia. Banyak terdengar disekitar kita kata "sorry", "maaf, nggak sengaja", atau "ampuni aku pacarku". Mengutarakan kata atau kalimat yang seharusnya berkesan menyesal dan memohon untuk dimaafkan. Tapi sayangnya, itu terlalu mudah dan gampang terlupakan.
Pernah menemukan atau mengalami kejadian seperti ini :
a. Si A menabrak si B secara tidak sengaja. Si A berkata "Sorry" dengan sedikit menoleh ke arah si B sambil terus berjalan. Si A diam.
b. Si A berbuat salah pada si B dan meminta maaf dengan ekspresi penuh penyesalan. Dengan legowo si B memaafkan. Tapi selang beberapa waktu, hal itu terjadi lagi. Bahkan berulang.
c. Kita berdoa meminta ampun pada Tuhan atas dosa yang kita lakukan, tapi di keesokan hari kita bahkan lupa pernah memohon ampun sebelumnya.
Mungkin hal-hal semacam itulah yang membuat orang zaman sekarang berargumen "Memaafkan lebih berat daripada meminta maaf". Well, menurutku pribadi mungkin ada benarnya. Karena ketika kita memaafkan seseorang, kita dituntut untuk benar-benar ikhlas. Dan untuk bisa ikhlas, perlu pemikiran dan jiwa yang bijak. Sedangkan tidak semua orang bisa melakukan itu.
Tapi aku juga kurang begitu setuju jika meminta maaf itu dianggap mudah. Buktinya, masih banyak orang mengelak dari tanggung jawabnya. Berusaha mencari alasan agar dia tidak disalahkan. Karena kalau menurutku, meminta maaf itu juga perlu komitmen tinggi. Butuh keberanian ekstra untuk mengungkapkan kesalahan. Jadi jika kalian dihadapkan pada orang yang salah, tapi tidak atau belum meminta maaf, yakinlah bahwa orang itu sebenarnya mungkin sedang berfikir. Mencari waktu dan momen yang tepat. Dan yang pasti, komitmennya. Anggap saja dia tengah membangun komitmen untuk tidak akan mengulangi lagi kesalahannya.
Aku hanya ingin berpesan, ketika seseorang meminta pengampunan darimu, jangan sekali-kali kalian menolaknya. Kau tahu? Tuhan yang menguasai segalanya saja, masih memberikannya kesempatan. Punya kuasa apa kita untuk menolaknya? Sebesar apapun kesalahan orang itu, pasti akan ada secuil rasa bersalah dalam dirinya. Dan apapun yang dilakukannya untuk meminta pemaafan, pahamilah, hargailah, dan sebisa mungkin terimalah.
Salam :)
Saturday, May 11, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment