I love you, but ...

And now I'm afraid of him.
I'm afraid of many things :
 

 I'm afraid to lose him

 I'm afraid that he will get bored with me

I'm afraid with his emotion and he's get angry easily while I can't do anything to relieve that

Everyday I'm afraid that we gonna have fights cus we always do that

Everyday I'm afraid that he will give up on us

Seems like he's no longer love me with his heart

Seems like all he want is just my body

I'd never sleep well

I'd never feel secure

I'm just his lullaby, cus we always talk or chat in the night before he sleep.

He's not give me enough time and respect

But I deeply in love with him

If I'm so fearfulness like this, can I called this LOVE?

 

Ketika Hati Sulit Membedakan

Pernah merasa yakin bahwa takdir berpihak pada kita? Bertemu pandang dengan seseorang secara tak sengaja, memiliki hobi dan kesenangan yang sama dengan orang yang kita kagumi, bertemu untuk kedua dan ketiga kalinya tanpa diduga, lalu sedikit banyak kita berpikir bahwa itu bisa jadi jodoh.

Atau kasus lain sepertiku,
Ditengah usaha berpaling dari seseorang, kita bahkan dibuat menoleh lagi. Disaat kita mantap untuk pergi, ada saja hal yang membuat kita harus kembali.
Apakah Tuhan yang membuatnya begitu? Apakah Tuhan yang membuat kita menoleh dan kembali padanya lagi? Apakah itu goresan takdir dari-Nya?

Ataukah aku terlalu geer, merasa Tuhan sedang berusaha menyatukanku dengan orang itu. Merasa bahwa sebenarnya Tuhan tak ingin aku berpisah darinya?

Dimanakah harus kucari petunjuk?
Bagaimana aku mengetahui Tuhan sedang mendekatkan kami atau ini hanya ilusi pribadi?
Karena ketika hati sudah berspekulasi, sesungguhnya segala hal terlihat berpihak pada diri ini. Tak ada batas, tak ada logika yang digunakan. Tak terlihat kenyataannya.

3 bulan berlalu dan aku masih mencintainya. Apakah ini benar cinta? Atau untuk kesekian kalinya, hanya ilusi semata?