Pasti tau kan apa itu Paskibra? Pasukan Pengibar Bendera yang biasa ada di sekoloah-sekolah itu lho. Rambut pendek, seragam rapi, muka tegas, kulit gelap, dan kadang juga terkesan ‘gaya thok’. Aku bergabung dalam ekskul itu sejak SMP sampai sekarang. Nggak tahu kenapa, meskipun kata orang Paski itu nggak enak, capek, dijahatin senior terus, bahkan merupakan salah satu cara jitu untuk menghitamkan kulit, aku nggak pernah merasa bosan. Maklum, semenjak kelas dua SD aku udah dipercaya untuk mengibarkan bendera tiap ada upacara. Bahkan, aku menjadi salah satu manusia yang beruntung menjadi seorang Paskibraka Kota Malang di tahun 2010.
Putri, Lucky, Aku, sama Ovi. Beberapa temen dari Paskibra Kota Malang |
Sekarang ini, meskipun statusku bukan lagi siswa SMAN 2 Malang, aku tetap menjadi salah satu anggota ekskul Paskibra. Di sekolahku itu, tiap ada ajaran baru, disitulah ada angkatan Paskibra baru. Dan aku termasuk anggota angkatan 17. Kelihatannya emang sweet seventeen, tapi kenyataannya, penuh dengan lika-liku perjuangan.
Angkatanku beranggotakan 14 orang, 6 cowok yaitu Hardian, Rizky, Ucup (sang Ketua), Gayuh, Irfan, dan Louis, serta 8 cewek, diantaranya Ratee (Me), Ilya, Icha, Ninied, Ria, Eenk (temen sekelasku), Manda, dan terakhir Amel. Sebenarnya, kami itu cukup kompak. Kami sering kumpul bareng di Sekretariat Paskibra walaupun nggak ada jadwal ekskul. Dan kami ini juga tipe orang yang suka berkerja. Tapi mungkin karena kesibukkan sendiri-sendiri, beberapa bulan ini kami seperti kehilangan kekompakkan itu. Apalagi dari pihak cowok. Mungkin mereka capek dengan segala urusan kepaskibraan ini yang menurutku emang memaksa hati dan otak kami untuk bekerja ekstra keras. Memaksa hati kami untuk sabar terhadap ‘judgement’ pihak-pihak yang selalu melihat kami dari satu sisi, dan memaksa otak kami untuk berpikir tinggi tentang bagaimana caranya membuktikan kepada ‘mereka’ bahwa kami memiliki sesuatu yang patut untuk dihargai.
Manajemen ekskul Paskibra sekolahku, dibina oleh Salah satu guru di sekolah, dan dilatih oleh seorang alumni Paskibra SMA 2 sendiri. Selain itu, alumni-alumni yang lain juga turut andil terhadap kegiatan Paskibra di sekolah. Mereka mungkin bertugas untuk memantau, ataupun membantu apabila diperlukan. Tapi sayangnya, sebaik apapun niat ikatan alumni tersebut, selalu ada pro dan kontra. Aku pun merasakannya juga. Terlebih lagi, aku berada di posisi yang gamang. Di satu sisi aku telah lulus karena akselerasiku sehingga diundang sebagai alumni, di sisi lain aku masih menjadi bagian dari angkatan 17.
Sebagai contohnya, ketika para alumni menanyaiku tentang ini itu, bahkan sampai terkesan mengkritik angkatanku, otakku berasa pecah. Aku orang yang nggak terlalu betah diceramahi panjang lebar, apalagi aku juga harus berpikir untuk meladeni pertanyaan-pertanyaan mereka. Sejujurnya aku bingung tingkat dewa. Kadangkala apa yang dikatakan mereka benar, tapi akan sangat sulit bagiku untuk memberitahu teman-temanku. Aku nggak mau dianggap menggurui atau sok pintar. Mengkritik kawan sendiri itu jauh lebih sulit daripada menjatuhkan lawan. Terlebih lagi, aku hampir mengetahui semua yang terjadi pada angkatanku dimana tidak diketahui oleh para alumni. Masalah dalam kehidupan teman-temanku tidaklah sesederhana yang mereka pikirkan. Mungkin mereka sudah lebih tua dari kami, jadi pemikiran kita sudah pasti berbeda.
Ini foto pas paskibra kita juara III Lomba PBB Indah Safety Riding yang diadakan oleh Polantas Kota Malang. Salah satu bentuk prestasi yang patut dihargai sebenarnya. |
0 komentar:
Post a Comment