Beberapa bulan yang lalu, Ariel Peterpan sempat membuat takjub beberapa kalangan masyarakat. Sebelum membuat lagu yang sekarang udah mulai booming, dia udah pernah bikin puisi yang yahuuuud banget. Aku nggak tahu sih judul persisnya apa, tapi aku sempet nyatet pas dia bacain di media waktu itu.
Jika saya bercerita sekarang,
Maka itu hanya akan membuat sebagian orang memaklumi saya,
Dan sebagian lagi akan tetap menyalahkan saya,
Tetapi itu juga akan membuat mereka memaklumi dunia yang seharusnya tidak dimaklumi,
Dan tidak ada yang dapat menjamin apakah semua dapat memetik hal yang baik dari kemakluman itu,
Atau hanya akan mengikuti keburukannya
Maka lebih baik saya diam.
Jika saya bersuara sekarang,
Maka itu akan membuat,
Saya terlihat sedikit lebih baik,
Dan beberapa lainnya terlihat lebih buruk sebenarnya,
Maka saya lebih baik diam.
Jika saya berkata sekarang,
Maka akan hanya ada caci maki,
Dari lidah ini,
Dan teriakan kasar tentang kemuakan,
Serta cemoohan hina pada keadilan,
Maka saya lebih baik diam.
Saya hanya akan berkata padaTuhan, bersuara pada yang berhak,
Berkata pada diri sendiri,
Lalu diam kepada yang lainnya,
Lalu biarkan seleksi Tuhan,
Bekerja pada hati setiap orang.
Nazriel Ilham, 2010
Nah, aku juga punya puisi nih. Murni original hasil pemikiran dan perasan otak sendiri. Nggak tahu deh ini sebagus punya Ariel apa nggak. Yang jelas, ini puisi pertamaku yang berani tak publikasiin.
HENING
Ketika sekitar tak lagi terasa ada,
dimana udara terdengar bersorak
Bumi seperti berhenti sejenak
memberi kesempatan pada waktu,
untuk beristirahat
Menatap gemericik air yang tak terhalang aral,
sambil membangun pikiran tak bertema
Ada apa?
Siapakah ia?
Bagaimana tekanan itu ada?
Mengapa terasa berbeda, bahkan sepi?
Kekosongan meliputi segala celah
Tak ada warna, tak ada gairah
Cinta pun terlihat resah,
merasa malu untuk merekah
Tak ada yang tahu apa yang terjadi dengan sang jiwa
Tak ada yang tahu seperti apa rasanya
Yang dunia tahu, hanyalah satu kata yang mengambarkan semua
Hening ...
Ratih Kumalasari, 2012
Sunday, February 12, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment